Kamis, 10 Oktober 2013
Bahaya Minyak Jelantah (Minyak Bekas)
Minyak jelantah adalah minyak yang selaluberulang kali digunakan setelah memasak, apalagi digunakan untuk menggoreng ikan, lalu dilanjutkan kembali dengan menggoreng pisang dan seterusnya hingga minyak berubah warna menjadi coklat gelap, memang dengan menggunakan minyak berulang-ulang akan lebih ekonomis!, mungkin dari situlah minyak goreng daur ulang di ciptakan dan sudah di jual di pasaran, dengan menggunakan teknik penyulaman hingga minyak bekas akan kembali bersih kembali dengan di jual lebih murah yang beredar di pasar.
namun tahukah anda dampak apa yang terjadi jika mengkonsumsimya secara terus menerus? untuk saat ini dan masa mendatang?
Bagi anda yang sering menggunakan minyak tersebut berhentilah dari sekarang!!!.
pemakaian minyak goreng dengan suhu tinggi dapat mengakibatkan terjadinyaperubahan kimia dan sifat- sifat fisiknya. sebuah percobaan kepada hewan menggunakan secara langsung minyak yang telah rusak melaporkan adanya gejala penyakit seperti; peningkatan kolesterol darah, keracunan, serta terbentuknya sel kanker.
Selama ini orang tidak sadar bahaya mengkonsumsi minyak jelantah. baru setelah makan, kerongkongan terasa gatal atau serak- serak. sesuai hasil penelitian, minyak jelantah mengandung gugusan benzena yang dapat menimbulkan kanker. senyawa ini mengandung dioksin yang masuk melalui sel dalam tubuh.
Pertanyaan selanjutnya, berapa kali minyak jelantah masih aman untuk di gunakan?
Sebenarnya tergantung dari bahan yang digoreng, minyak goreng serta suhu penggorengan. semakin tinggi suhu penggorengan, semakin memperpendek masa penggunaan. Namun, sebenarnya minyak goreng sudah tidak layak di pakai setelah 3 sampai 4 penggorengan (ingat! lebih baik menggoreng dengan makanan yang sama seperti menggoreng "ikan" maka seterusnya sampai penggunaan 3 kali harus menggunakannya lagi untuk menggoreng "ikan").
Oleh sebab itu, perhatikanlah agar jangan digunakan berulang- ulang. walaupun berbahaya bagi kesehatan, minyak ini dapat digunakan sebagai bahan bakarbiodisel melalui reaksi transesterifikasi. Bahkan hasil penelitian menyatakan minyak jelantah lebih ramah lingkungan dari pada solar.
sumber : http://greendb.blogspot.com/2012/06/bahaya-minyak-jelantah-minyak-bekas.html
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar